Cara Mengendalikan Emosi
Sebagaimana
manusia normal pada umumnya perasaan emosi pastilah dimiliki oleh setiap orang.
Semua perasaan yang dimiliki manusia termasuk sedih, marah, bahagia, tertekan
diberikan Tuhan terhadap umatnya karena mempunyai manfaat luar biasa terhadap
kehidupan. Tinggal kita saja bisa memanejemen semua nikmat perasaan tersebut
atau tidak, bisa mengendalikan atau malah sebaliknya.
Rasa
bahagia, senang, juga ceria merupakan sebuah ungkapan perasaan yang umum
terjadi dan banyak yang tidak mempermasalahkannya, mungkin tidak akan ada
makluk di muka bumi ini yang mengharapkan adanya suatau kesedian, maunya
bahagia selamanya. Berbeda ketika diberikan suatu kesedian jarang ada yang
betah dalam menerimanaya, dari kondisi demikian bukannya bersabar malah sering
timbul gejolak emosi. Meskipun diwaktu bahagia pun perasaan emosi tidak bisa
lepas juga dari sifat manusia.
Mungkin
akan berbeda ketika emosi di waktu senang dan emosi ketika sedih, dalam hal ini
jika tidak terkontrol atau di manejemen maka akan sulit terkendali.
Mengendalikan emosi bukanlah perkara mudah akan tergantung juga dari karakter
masing-masing pribadi manusia, maka dari itu diperlukan sebuah metode tersendiri
dalam memenajemen sehingga terbangun pengendalian emosi yang cerdas.
Dalam
mengontrol emosi diperlukan langkah-langkah sehingga perasaan tersebut bisa
terkontrol dengan baik misalnya ketika rasa marah sudah terpancing pertama yang
harus dilakukan adalah “DIAM”. Jangan biarkan mulut kita mengeluarkan suara
bahkan kata-kata yang tidak karuan atau tidak sopan, kemungkinan hal ini
terjadi secara refleks, tetapi sebenarnya masih bisa di kontrol atau di
kendalikan. Selanjutnya ambil nafas panjang dari rongga hidung, tahan selama 10
detik, lalu buang lewat mulut. Mengapa demikian ? sebab ketika marah, darah
mengalir ke atas, tapi waktu kita ambil nafas, oksigen akan masuk ke ruang otak
sehingga membuat kita menjadi lebih rileks dan tenang.
Ketika
kondisi sudah sedikit lebih tenang, secara otomatis otak bisa berpikir dengan
jernih. Mengapa bisa begitu dikarenakan kebanyakan emosi membawa kita mengarah
kepada hal-hal negatif, sehingga pada akhirnya ketika kita sadar akan
membuahkan sebuah penyesalan.
Emosi
terjadi hanya terhadap orang-orang yang lemah sedangkan orang yang cerdas akan
berpikir lebih panjang akan dampak yang terjadi, manfaat serta mudhorotnya,
ketika emosi telah terjadi dalam hal ini juga menyangkut reputasi juga harga
diri.
Lantas
bagaimana mengendalikan emosi yang cerdas itu? seharusnya beginilah dalam
menyikapinya :
- Berbagi perasaan yang timbul dari seseorang pada umumnya berpangkal dari pikiran. Ketika seseorang berpikiran negatif perasaan orang tersebut akan cenderung menjadi negatif. Sebaliknya ketika seseorang berpikiran positif, perasaan orang tersebut cenderung positif. Jadi mengendalikan pikiran merupakan langkah awal dalam mengendalikan perasaan.
- Biasakanlah memberi kesempatan kepada pikiran untuk mengambil keputusan. Semakin seseorang mahir menyerahkan keputusan kepada pikiran, maka semakin sehat emosinya. Itu adalah kondisi ideal dimana akal yang mengendalikan perasaan, bukan perasaan yang mengendalikan akal.
- Emosi negatif adalah sinyal bahwa ada yang tidak beres dalam diri seseorang. Ketika suasana hati menjadi tidak nyaman, cobalah menerangkan dengan berdoa, menemui sahabat untuk berbagi perasaan (curhat), beristirahat, mendengarkan musik atau apa saja yang disukai.
- Pertanyakanlah dengan kritis perasaan-perasaan negatif yang dirasakan. Misalnya, apakah masalahnya terlalu berbahaya sehingga seseorang ketakutan? Atau apakah masalahnya begitu gawat sehingga seseorang harus marah besar?
- Pertanyakanlah dengan tegas keyakinan-keyakinan yang salah.Misalnya: siapa bilang kegagalan itu suatu kebodohan? Siapa bilang masalah yang kita hadapi tidak ada jalan keluarnya? Dan siapa bilang kita tidak mampu memaafkan?
- Kendalikan reaksi anda terhadap situasi yang tidak menyenangkan. Misalnya ketika ada yang menyalip motor dengan tiba-tiba, anda bisa memilih untuk marah atau memilih tetap tenang yang pertama bisa membuat anda jadi orang yang reaktif dan emosional, tapi yang kedua mengajarkan anda menguasai diri dengan baik.
- Perasaan bukanlah masalah benar atau salah. Manusiawi sekali-sekali memiliki perasaan takut, marah, sedih dan kecewa. Yang penting kita tidak larut dalam perasaan-perasaan negatif itu dan tidak mengambil keputusan-keputusan penting di saat suasana hati sedang kacau.
- Perasaan yang negatif dan suasana hati yang buruk bisa jua disebabkan oleh kondisi tubuh yang tidak sehat. Kita bisa saja merasa “BETE” ketika film, stress, kurang flu, stress, kurang tidur, capek dan sebagainya. Kita tidak perlu mencemaskan perasaan-perasaan yang tidak nyaman dan bersifat sementara tersebut, sering kalilah melakukan tindakan-tindakan sederhana yang bisa mengubah suasana hati.
- Hidupkanlah perasaan-perasaan yang menyenangkan sesering mungkin termasuk untuk hal-hal yang kita inginkan tercapai atau terjadi. Misalnya: perasaan gembira ketika anak kita akan di wisuda ketika mendapatkan hadiah, ketika akan bertemu dengan seseorang yang dicintai atau dinanti, ini adalah salah satu cara mengerahkan emosi untuk membantu mewujudkan impian menjadi kenyataan.
- Belajarlah mengucap syukur dalam segala keadaan. Hati yang penuh dengan ucapan syukur akan membuat hidup lebih ringan, pikiran lebih jernih dan perasaan lebih nyaman. Sehingga mengendalikan perasaan bukan lagi beban yang berat.
Segala
sesuatu dimulai dari pikiran. Kontrol pikiran kita, Berpikir secara benar akan
membuahkan tindakan benar, sedangkan berpikir salah membuahkan tindakan yang
salah. Sekarang semuanya terserah pribadi kita sendiri. Semoga kita termasuk
orang yang bisa mengendalikan emosi.